Monday, 28 September 2015

Ingin Mendengar Tsania FM dari Manapun? Begini caranya

Anda  rindu Al Hikmah? Saya juga.
Apalagi sekarang saya jauh dari sana. Membayangkannya saja sudah adeeem. Apalagi benar-benar ke sana. Dulu saya membayangkan diwisuda oleh Abah Masrur. Apalagi jika melihat kalender cetakan Al Hikmah yang telah lalu yang bergambar salah satu kakak tingkat saya. Potret ekspresi salam takzimnya itu membuat setiap santri Al Hikmah yang melihatnya ingin sepertinya. Melihatnya bagai anak yang sangat hormat terhadap ayahnya  dan si ayah pun tampak sangat sayang padanya.Walau tak mungkin saya mencium tangan abah, tapi setidaknya beliau hadir melihat prosesi indah itu sekaligus mendo'akan, merestui dan melepas kami untuk menghirup udara yang sangat berbeda dari pesantren.

Sebelum abah wafat, abah membangun
tower radio yang cukup besar. Live streaming. Biar santri-santrinya masih bisa ngaji lagi dengan beliau walau berjauhan katanya. Dulu saya hanya mengangguk-angguk iya saja. Lha wong saya saja masih nyantri di situ. Ngapain saya streaming. Ngaji nyata duduk dan bersanding langsung di depan beliau saja bisa, lebih afdol malah.

Saya sangat bangga rasanya dapat menjadi saksi hidup perkembangan pesatnya Al Hikmah selama satu dekade terhitung dari bulan Juni tahun 2003 hingga kurang lebih Juli  tahun 2013. Segala perubahan yang ada di Al Hikmah pada tahun itu insya Allah saya tau.

Tapi sekarang saya sudah sangat jauh dari kota kecil di wilayah Brebes Selatan yang memberi ku berjuta ilmu dan kenangan itu. Sangat sulit rasanya jika harus ke sana setiap bulan. Waktu libur yang terbatas dari tempat saya bekerja, ditambah jarak yang tak memungkinkan menjadi alasan satu-satunya absen dari sana. Satu tahun sekali saja rasanya sangat bersyukur sekali. Karena waktu libur saya harus dibagi bersama keluarga.

Sore  kemarin rindu saya akan Al Hikmah membuncah. Ingin kembali mengulang masa-masa di sana dengan mengaji lagi, ingin mendengarkan kembali suara-suara guru besar saya yang istiqomah dalam mengajar dan insya Allah sangat ikhlas dalam membagi ilmunya itu. Tiba-tiba teringat tsania. Saat itu kebetulan sedang intip kabar teman-teman seperjuangan selama di Al Hikmah 2 di sosial media. Tanpa pikir panjang saya berpaling dan langsung buka tsaniafm.com. Ketika web itu terbuka, tidak serta merta sesuai dengan harapan. Hasilnya adalah tampilan seperti ini.



Jreeeng....
Kecewa lagi saya.  Saya pikir mungkin tsania sudah tak bernyawa alias gulung tikar seperti radio kerja sama sebelumnya. Tapi bukan saya namanya kalau tak mau tau dan cuek bebek begitu saja dengan sesuatu yang belum tau pasti kebenarannya. Sambil berpikir begini ," o, mungkin tsania sudah ganti web dengan web baru. Saya search lagi di google, lalu
saya klik situs web yang ketiga.


Ternyata tampilan sebuah aplikasi. Lalu saya coba unduh (mumpung kuota masih banyak :-D ). Akhirnya aplikasi radionesia terpasang.

Jika anda ingin dapat mendengarkan tsania fm seperti saya, ikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Masuk ke layanan play store.


2. Cari "radionesia".


3. Klik download atau pasang atau unduh.


4. Dan setelah aplikasi berhasil dipasang, anda bisa langsung coba buka.


4 setelah terbuka, anda bisa memilih chanel mana yang anda suka sesuai lokasi provinsi radio tersebut berada.
Setelah anda pilih, maka akan muncul radio-radio yang sudah online, lalu klik tsania.
Setelah berhasil terpasang, lalu saya ambil screen shootnya dan sengaja pasang di wall sosmed saya. Ributlah di sana. Like dari sana sini, komentar ini itu, hingga menanyakan bagaimana caranya agar dapat mendengarkan tsania. Itu menandakan mereka memang belum pada tau dan sama-sama rindu Al Hikmah juga. Karena banyaknya pertanyaan dari meereka akhirnya saya tulis di sini saja agar membaca dan dapat mengikuti tutorialnya dengan jelas.

 Lalu ba'da magribnya saya  kembali melanjutkan dengan menunggu pengajian yang saya tunggu-tunggu hingga pukul 21.00 WIB. Tapi yang ditunggu-tunggu masih belum terdengar juga. Karena saking penasarannya, ketika si penyiar menyebutkan nomor onlinenya, akhirnya saya tanyakan kapan jadwal ngajinya, dia bilang jm 06.00 dan 17.00.

Dan lagi-lagi saya cek pada jam itu esok harinya, ternyata ngaji pagi tidak live seperti yang disebutkan tadi. Penyiarnya lagi pada sibuk ngaji masing-masing kali ya. Tapi sudahlah di mana pun kita yang terpenting adalah mengamalkan segala yang telah kita dapat di Al hikmah. Semoga kerinduan kita semua terobati ya. Selamat mencoba...


2 comments: