Setiap buka bbm, yang sering muncul adalah iklan gojek seperti ini :
Setelah makan, karena jenuh saya buka beberapa aplikasi smartphone. Saya buka gojek. Saya (lagi-lagi) iseng mendaftarkannya. Memilih lokasi saya sekarang dan memilih rumah budhe untuk dijadikan sasaran membuang kegalauan saya. Hampir dua bulan ini saya belum silaturahmi ketempat budhe. Banyak pertimbangan jika akan ke sana. Terutama masalah budget. Hehe
Setelah lokasi dari mana anda akan berangkat dan lokasi tujuan sudah ditentukan, maka akan ada pemberitahuan berapa jumlah rupiah yang nanti harus anda bayar yang tertera pada sisi atas map seperti ini
Ongkos Rp 15.000,- sepanjang 15.86 km bagi saya itu sangat murah. Mengingat bensin yang ia keluarkan juga sangat banyak. Karena ongkos mobil pun sama dengan gojek itu. Belum lagi kalau tempat tinggalnya jauh dari tempat penumpangnya tadi. Bisa anda bayangkan bukan?
Baru saya klik order, belum ada satu menit sudah tertera nama bapak gojek beserta fotonya di layar telpon seluler saya.
Tentu saya kaget bukan main. Benar-benar niat sekali ni gojek. Mau cancel ga enakan, dikira ngerjain. Karena saya tipe orang yang mudah iba dan saya juga tidak suka dikerjai, apalagi gambar bapak ojeknya yang sepertinya sudah sangat tua seperti ini
Akhirnya saya iyakan saya order gojek. Saat itu saya benar-benar sangat panik karena belum siap sama sekali. Belum ganti baju, belum bawa baju ganti dan perlengkapan wanita lainnya. Syok kardiogenik deh (bahasa hiperbolanya anak kesehatan seperti itu).
Mendengar bapak gojek bilang 5 menit lagi sampai, saya langsung ganti baju dan memasukkan barang bawaan pokok secepat kilat. Dari smartphone saya bisa melihat si gojek sudah sampai mana. Makin gugup saja saya dibuatnya. Setelah saya siap, ternyata si gojek sudah menunggu di tempat yang dimaksud. Makin geleng-geleng lagi saya.
Sepanjang jalan saya bertanya tentang bagaimana, mulai kapan dan berapa penumpang yang dapat ia bawa dalam satu hari. Mendengar kakek berambut putih yang konon katanya baru sekitar 35 hari bekerja di gojek itu rasanya saya sangat malu pada Tuhan karena saya sering mengeluh dengan keadaan. Berbicara dengannya sepanjang jalan membuat perjalanan yang lumayan jauh itu terasa sangat cepat.
Dan sentuhan terakhir setelah kita sampai pada tempat tujuan yaitu menilai bagaimana kinerja mereka dengan mengklik beberapa bintang sesuai dengan bagaimana rasanya pengalaman anda bersama diver gojek tersebut seperti ini
Aplikasi gojek ini insya Allah sangat aman, nyaman dan membantu baik anda yang belum tau lokasi suatu tempat, anda yang tidak suka naik angkot maupun transportasi publik beroda empat lain di ibukota karena terkontrol oleh sistem (GPS) Selain itu masih ada free sipinjemi masker dan helm atau hair cover selama perjalanan. Dipastikan juga aman dari tilangan. Bagi penduduk metropolitan yang jalannya identik dengan macet, gojek merupakan sarana transportasi yang tepat dan efisien untuk menembus kemacetan.
Sayangnya gojek baru ada di kota Jakarta, Tangerang, Depok, Bali, Bandung dan Surabaya. Semoga kota lain pun ada transportasi yang sama amannya seperti itu ya gan. Kabarnya lagi adapula taksi gojek. Namun driver taksi terhitung masih sangat sedikit dan baru ada di jakarta. Go-jek app dapat anda unduh melalui http://www.go-jek.com
Dan saya sarankan jika perjalanan anda memang lumayan jauh (seperti saya), sebaiknya anda memberi ongkos tambahan seikhlasnya maupun sesuai dengan sejauh mana ketidak tegaan anda melihat sang gojek tersebut. Selamat menikmati perjalanan menggunakan gojek. Semoga perjalanannya menyenangkan. Semoga selamat sampai tujuan. Terima kasih gojek. Semoga mendapatkan rejeki yang banyak dan barokah pak gojek.
Bikin males buka time line baget pokoknya. Apalagi kata ojek. Langsung minus banget deh nilainya. An ojek in every need
slogannya.
Apa lagi tuh? Bodo amat dengan slogan deh pokoknya sampai kapanpun kayaknya naik ojek itu nggak banget kalau masih ada angkutan lain dan nggak mendesak banget mah.
Mendengar kata ojek sering kali saya berprasangka buruk dengan tarifnya yang sangat tidak bersahabat sekali. Apalagi kota seperti ini. Takut dibohongi lah, takut pasang tarif mahal lah, apalah, apalah (kayak lagunya Iis Dahlia :-D ). Nggak banget lah pokoknya. Tapi, kemarin sore saya ojek. Lho kok? Awalnya sih iseng download aplikasi itu. Cukup lama juga saya biarkan. Tertarik saja tidak.
Tepat sehabis shalat ashar saya makan di depan ruang tengah sambil menonton televisi.Setelah makan, karena jenuh saya buka beberapa aplikasi smartphone. Saya buka gojek. Saya (lagi-lagi) iseng mendaftarkannya. Memilih lokasi saya sekarang dan memilih rumah budhe untuk dijadikan sasaran membuang kegalauan saya. Hampir dua bulan ini saya belum silaturahmi ketempat budhe. Banyak pertimbangan jika akan ke sana. Terutama masalah budget. Hehe
Setelah lokasi dari mana anda akan berangkat dan lokasi tujuan sudah ditentukan, maka akan ada pemberitahuan berapa jumlah rupiah yang nanti harus anda bayar yang tertera pada sisi atas map seperti ini
Ongkos Rp 15.000,- sepanjang 15.86 km bagi saya itu sangat murah. Mengingat bensin yang ia keluarkan juga sangat banyak. Karena ongkos mobil pun sama dengan gojek itu. Belum lagi kalau tempat tinggalnya jauh dari tempat penumpangnya tadi. Bisa anda bayangkan bukan?
Baru saya klik order, belum ada satu menit sudah tertera nama bapak gojek beserta fotonya di layar telpon seluler saya.
Tentu saya kaget bukan main. Benar-benar niat sekali ni gojek. Mau cancel ga enakan, dikira ngerjain. Karena saya tipe orang yang mudah iba dan saya juga tidak suka dikerjai, apalagi gambar bapak ojeknya yang sepertinya sudah sangat tua seperti ini
Akhirnya saya iyakan saya order gojek. Saat itu saya benar-benar sangat panik karena belum siap sama sekali. Belum ganti baju, belum bawa baju ganti dan perlengkapan wanita lainnya. Syok kardiogenik deh (bahasa hiperbolanya anak kesehatan seperti itu).
Mendengar bapak gojek bilang 5 menit lagi sampai, saya langsung ganti baju dan memasukkan barang bawaan pokok secepat kilat. Dari smartphone saya bisa melihat si gojek sudah sampai mana. Makin gugup saja saya dibuatnya. Setelah saya siap, ternyata si gojek sudah menunggu di tempat yang dimaksud. Makin geleng-geleng lagi saya.
Sepanjang jalan saya bertanya tentang bagaimana, mulai kapan dan berapa penumpang yang dapat ia bawa dalam satu hari. Mendengar kakek berambut putih yang konon katanya baru sekitar 35 hari bekerja di gojek itu rasanya saya sangat malu pada Tuhan karena saya sering mengeluh dengan keadaan. Berbicara dengannya sepanjang jalan membuat perjalanan yang lumayan jauh itu terasa sangat cepat.
Dan sentuhan terakhir setelah kita sampai pada tempat tujuan yaitu menilai bagaimana kinerja mereka dengan mengklik beberapa bintang sesuai dengan bagaimana rasanya pengalaman anda bersama diver gojek tersebut seperti ini
Aplikasi gojek ini insya Allah sangat aman, nyaman dan membantu baik anda yang belum tau lokasi suatu tempat, anda yang tidak suka naik angkot maupun transportasi publik beroda empat lain di ibukota karena terkontrol oleh sistem (GPS) Selain itu masih ada free sipinjemi masker dan helm atau hair cover selama perjalanan. Dipastikan juga aman dari tilangan. Bagi penduduk metropolitan yang jalannya identik dengan macet, gojek merupakan sarana transportasi yang tepat dan efisien untuk menembus kemacetan.
Sayangnya gojek baru ada di kota Jakarta, Tangerang, Depok, Bali, Bandung dan Surabaya. Semoga kota lain pun ada transportasi yang sama amannya seperti itu ya gan. Kabarnya lagi adapula taksi gojek. Namun driver taksi terhitung masih sangat sedikit dan baru ada di jakarta. Go-jek app dapat anda unduh melalui http://www.go-jek.com
Dan saya sarankan jika perjalanan anda memang lumayan jauh (seperti saya), sebaiknya anda memberi ongkos tambahan seikhlasnya maupun sesuai dengan sejauh mana ketidak tegaan anda melihat sang gojek tersebut. Selamat menikmati perjalanan menggunakan gojek. Semoga perjalanannya menyenangkan. Semoga selamat sampai tujuan. Terima kasih gojek. Semoga mendapatkan rejeki yang banyak dan barokah pak gojek.
satu kelemahan gojek, pick nya harus NOW.
ReplyDeletegara-gara itu pernah order gojek. pas lagi mampir beli makanan lha koq drivernya uda kontak kalau dah nunggu di depan rumah.
Haha bener. Itu kan kayak pengalaman saya juga yang ditulis di atas. Belum ganti baju, tukang ojeknya udah lagi jalan aja mau ke tempat saya. Syok banget
ReplyDeleteaku blm pernah naik jasa gojek ,,,
ReplyDeleteCobalah (ngomongnya gaya iklan parfum)
ReplyDelete