Benda- Al hikmah merupakan jantung perekonomian desa Benda. Sebagian besar warganya bermata pencaharian sebagai pedagang. Dari mulai berjualan makanan, pakaian, hingga buku-bukuan semuanya tersedia disana. Sekitar 7000 santri yang berasal dari berberbagai daerah bermukim pada kaki gunung Slamet ini.
Masjid An Nur yang terletak di tengah-tengah pondok pesantren Al Hikmah 2, selalu dikelilingi berbagai pedagang makanan disekelilingnya. Para pedagang PM (pinggir Masjid) yang terdiri dari sebagian besar warga setempat dan beberapa urban ini terancam sepi pelanggan. Hal ini disebabkan sekitar 1000 santri kelas akhir akan boyong pada tanggal 17 Mei mendatang . Dan sekitar 500 santri kelas 2 tingkat SLTA yang akan melaksanakan PKL di berbagai daerah pada bulan Juni. Agenda boyong dan PKL yang diadakan pada setiap setelah selesai Ujian Nasional dan kenaikan kelas ini, tentu saja akan mengakibatkan berkurangnya pelanggan mereka.
Bu Entin salah satu pedagang karedok dan gado-gado yang berasal dari Waled -Cirebon mengatakan untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kerugian ia akan mengurangi dagangannya sebesar 30% dari biasanya. Ia mengatakan ia mampu menjual 30 kupat perharinya. Sedangkan jika ada hari-hari besar atau hari Jumat ia mempersiapkan hingga 50 kupat. Ini berarti roda perekonomian didesa benda diperkirakan akan menurun 20%-30% pada pertengahan bulan Mei-Juni mendatang. Diprediksikan perputaran perekonomian ini akan normal kembali pada pertengahan Juni.
Salah satu resiko untuk para pedagang yang mengandalkan siswa atau santri dari suatu sekolah atau Pondok Pesantren adalah saat liburan atau PKL. Karena mereka harus mengurangi dagangan mereka atau bahkan berhenti untuk sesaat.
ReplyDeleteTulisan yag bagus. Terus kembangkan karya kamu.